Soekarno adalah sosok pemimpin yang patut ditiru oleh para pemimpin kita saat ini yang masih begitu lemah memimpin bangsa ini. Sikap tegasnya yang tidak pernah gamang mengambli kebijakan adalah ciri khas Soekarno yang belum diwarisi oleh pemimpin-pemimpin negeri kita saat ini. Apalagi rela mengorbankan apa saja demi kepentingan bangsanya. Wajar jika negeri ini terus memperoleh statemen yang buruk oleh karena kerja para pemimpin kita sepeninggal Soekarno yang tidak pernah becus memimpin bangsanya. Inilah yang ditakutkan oleh Soekarno saat itu, ia menunjukan ketegasannya kepada siapa saja yang ingin mengambil secengkal tanahpun milik Bangsa Indonesia yang ia perjuangkan mati-matian, sementara kita lihat para pemimpin saat ini ketika ada wilayah Indonesia yang diterobos oleh negara lain seolah tak bisa berbuat apa-apa, kecuali hanya bersikap pasrah.
Awas Malaysia
Sekali lagi keberanian soekarno yang selalu mengangkat tema revolusi harus teruji, apakah ia benar memperjuangkan kepentingan bangsanya atau hanya untuk kepentingan pribadinya semata. Saat itu pada tahun 1962 Soekarno membuka konfrontasi dengan Malaysia yang ingin menjadikan sebagian wilayah Indonesia di kalimantan menjadi wilayahnya. Dalam salah satu pidatonya, Seoakrno dengan lantang mengeluarkan statemen “Ganyang malaysia” sebuah statemen yang cukup terkenal saat itu, menunjukan keberanian yang tidak tertandingi meskipun dengan mengandalkan kekuatan seadanya, meskipun dengan mengorbankan dua ribu kopassus dalam menghadapi pasukan Inggris dan Australia yag melindungi Malaysia.
Pernyataan Soekarno ini bukan dengan tanpa alasan, ia mulai mencium bau busuk keberadaan Malaysia yang didukung oleh Inggris dan Australia. Kekalahan Indonesia saat itu bukan berarti merupakan kekalahan telak karena pasukan Indonesia tidak berhadapan secara langsung dengan pasukan diraja Malaysia. Soekarno memandang cukup getir masa depan bangsa Indoensia nantinya. Sebagai Negara boneka inggris, menurut Soekarno, tentunya Malaysia tidak akan pernah berhenti menganggu kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia untuk dijadikan sebagai salah satu negara bagiannya atas nama persamaan ras Melayu.
Stateman ganyang Malaysia yang diucapkan oleh Soakarno dengan lantang menunjukkan bagitu tegasnya ia pada siapa saja yang akan menganggu kedaulatan Indonesia. Ia berfikir, jika ia bersikap lunak maka nasib bangsa Indonesia kedepan akan selalu menjadi incaran negara-negara tetangga yang menginginkan wilayah Indonesia yang cukup luas, bahkan merupakan wilayah yang paling luas di di Asia Tengara. Apalagi sejarah masa lalu mereka pernah menjadi taklukan kerajaan Majapahit yang hampir menguasai sebagian besar Asia Tenggara.
Awas Malaysia
Sekali lagi keberanian soekarno yang selalu mengangkat tema revolusi harus teruji, apakah ia benar memperjuangkan kepentingan bangsanya atau hanya untuk kepentingan pribadinya semata. Saat itu pada tahun 1962 Soekarno membuka konfrontasi dengan Malaysia yang ingin menjadikan sebagian wilayah Indonesia di kalimantan menjadi wilayahnya. Dalam salah satu pidatonya, Seoakrno dengan lantang mengeluarkan statemen “Ganyang malaysia” sebuah statemen yang cukup terkenal saat itu, menunjukan keberanian yang tidak tertandingi meskipun dengan mengandalkan kekuatan seadanya, meskipun dengan mengorbankan dua ribu kopassus dalam menghadapi pasukan Inggris dan Australia yag melindungi Malaysia.
Pernyataan Soekarno ini bukan dengan tanpa alasan, ia mulai mencium bau busuk keberadaan Malaysia yang didukung oleh Inggris dan Australia. Kekalahan Indonesia saat itu bukan berarti merupakan kekalahan telak karena pasukan Indonesia tidak berhadapan secara langsung dengan pasukan diraja Malaysia. Soekarno memandang cukup getir masa depan bangsa Indoensia nantinya. Sebagai Negara boneka inggris, menurut Soekarno, tentunya Malaysia tidak akan pernah berhenti menganggu kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia untuk dijadikan sebagai salah satu negara bagiannya atas nama persamaan ras Melayu.
Stateman ganyang Malaysia yang diucapkan oleh Soakarno dengan lantang menunjukkan bagitu tegasnya ia pada siapa saja yang akan menganggu kedaulatan Indonesia. Ia berfikir, jika ia bersikap lunak maka nasib bangsa Indonesia kedepan akan selalu menjadi incaran negara-negara tetangga yang menginginkan wilayah Indonesia yang cukup luas, bahkan merupakan wilayah yang paling luas di di Asia Tengara. Apalagi sejarah masa lalu mereka pernah menjadi taklukan kerajaan Majapahit yang hampir menguasai sebagian besar Asia Tenggara.
Berikut adalah Pidato Bung Karno tentang Malaysia :
0 komentar:
Posting Komentar